Gift in Disguise


Hidup bahagia tanpa penderitaan, mungkinkah? Mungkin. Bisakah? Bisa. Suasana kehidupan itu seperti sebuah roda yang berputar, terkadang suasana kehidupan kita berada di atas, penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan, terkadang berada di bawah, penuh dengan kepahitan dan kesengsaraan. Tapi benarkah seperti itu?
Siapapun di dunia ini, tidak akan ada yang bisa lepas dari siklus perputaran kebahagiaan dan penderitaan selama masih hidup. Jikalah begitu ceritanya, bagaimana mungkin kita bisa hidup tanpa penderitaan? Bisa saja, dan caranya pun cukup sederhana.


Satu – satunya cara untuk mendapatkan kehidupan tanpa penderitaan ialah berbahagialah, tanpa suatu alasan konkrit dari luar diri kita, berbahagialah bukan karena sesuatu ataupun seseorang. Berbahagialah karena memang kita ingin bahagia, itu saja. Bahkan ketika yang namanya kesulitan, penderitaan, atau apapun itu datang menghampiri kehidupan kita, itu semua bukanlah penderitaan jika kita memandang hal itu dengan cara pandang dan pola pikir yang berbeda.
Bagaimana jika justru kegagalan, kesulitan, dan penderitaan itu sebenarnya merupakan sesuatu berkah yang sengaja disamarkan dalam bentuk yang tidak menyenangkan pada saat itu? Bagaimana jika justru kegagalan, kesulitan, dan penderitaan itu malah membawa kita ke hal – hal yang lebih baik lagi suatu saat nanti? Pertimbangkan pola pikir seperti ini.


Ketika kita sebagai seorang calon karyawan melamar pekerjaan di sebuah perusahaan yang diidam – idamkan, lalu ternyata gagal, tentu rasanya tidak menyenangkan. Akan tetapi jika kita sikapi dengan benar, kelak beberapa bulan kedepannya kita malah diterima di sebuah perusahaan yang lebih baik lagi, dengan pekerjaan dan fasilitas yang lebih baik. Bayangkan jika saat itu kita sudah diterima, mungkin kita akan kehilangan kesempatan yang lebih baik ini bukan?
Ketika hubungan kita dengan seseorang berakhir, tentu rasa sakit hati dan sedih itu akan datang menghampiri dan rasanya tentu tidak menyenangkan bukan? Akan tetapi jika kita sikapi dengan benar, tidak tertutup kemungkinan kita akan bertemu dengan orang yang lebih baik lagi dan menjalin sebuah hubungan yang lebih baik lagi juga, atau bisa saja kita bertemu dengan pasangan kita sebelumnya, tapi kali ini dengan hal – hal baru maupun hal – hal yang lama yang sudah menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Kegagalan, penderitaan maupun kesulitan yang kita alami, itu diibaratkan kita sedang mengendarai sebuah mobil menuju suatu daerah dan saat itu kondisinya dalam cuaca badai yang menakutkan. Jika kita berhenti, tentunya kita akan tetap terjebak dalam cuaca badai tersebut tanpa kepastian yang jelas kapan cuaca badai tersebut akan berhenti. Akan tetapi, jika kita tetap berjalan maju, meskipun dengan perlahan tapi pasti dan waspada, kita tentunya akan melewati kondisi cuaca badai tersebut.


Yuk mari kita untuk tidak berpikir dan bertindak buruk atas segala kegagalan, kesulitan, dan penderitaan yang kita alami sekarang. Rasanya tentu tidak menyenangkan sekarang, akan tetapi jika kita sikapi dengan benar kelak mungkin kita baru akan mengerti berkah yang ada pada kegagalan, kesulitan, dan penderitaan yang kita alami dulunya. Kita tidak akan pernah tahu apa rencana Yang Maha Kuasa untuk kita, tapi pastinya lebih baik daripada rencana kita sendiri.

Comments

Popular Posts