Forgive without Forget


Memaafkan (Forgive) dan Melupakan (Forget) biasanya merupakan sepasang kata yang dipakai untuk diri kita sendiri ketika kita bermaksud untuk keluar dari suatu kondisi yang tidak menyenangkan bagi diri kita pada saat itu secara ikhlas dan sadar, agar kondisi tidak menyenangkan itu tidak perlu berlanjut lebih lama lagi.
Sesungguhnya quotes Forgive and Forget itu lebih populer dalam kehidupan kita dibandingkan Forgive Without Forget, karena lebih mudah untuk diaplikasikan oleh hampir setiap orang di muka bumi ini. Apa ataupun siapa yang perlu kita maafkan lagi jikalau kita sendiri sudah tidak ingat siapa atau hal yang menyebabkan kita perlu mengalami kejadian yang tidak menyenangkan itu. Ya namanya juga sudah lupa, tentu kejadian tidak menyenangkan tersebut sudah tidak kita pikirkan lagi sekarang bukan? Sampai mungkin suatu saat nanti, ada seseorang atau suatu hal yang secara tidak sengaja mengingatkan kita akan kejadian itu lagi.

Maka tidak heran kalimat Forgive and Forget itu populer, bagaimana pula dengan Forgive Without Forget? Bisa jadi ini merupakan kalimat baru. Disamping itu mungkin perlu waktu yang sangat lama untuk menjadi populer bagi kalangan umum, karena untuk mengaplikasikan makna kalimat tersebut dalam kehidupan sehari – hari bukanlah perkara yang mudah.
Jika kalimat Forgive and Forget bisa diaplikasikan oleh kebanyakan orang, maka kalimat Forgive and Forget ini hanya bisa diaplikasikan oleh orang – orang tertentu saja. Bukan berarti orang tersebut memiliki status sosial tertentu, fisik yang terbuat besi baja, akan tetapi orang yang sangat berlapang dada dan arif bijaksana. Kenapa bisa begitu?


Bayangkan saja kita dipermalukan oleh seseorang dalam suatu acara yang penting, bagaimana perasaan kita saat itu? Tentu akan sangat kacau balau, dan akan terus teringat untuk waktu yang sangat lama. Kebanyakan kita tentunya akan segera mengambil tindakan langsung, yang biasanya buruk untuk menyelesaikan hal tersebut, contohnya berkelahi dengan si biang onar, atau mungkin mabuk – mabukan, semakin teringat akan kejadian tersebut, semakin marah, semakin ingin mabuk, semakin ingin membalas dendam, ataupun mungkin bisa dengan menangis terus – terusan dan sejadi – jadinya, biasanya seperti itu bukan?

Orang yang memang memiliki kapasitas untuk menerapkan Forgive Without Forget, tentunya tidak akan kehilangan akal sehat dan hati nurani karena hal buruk tersebut. Kedewasaan dari orang tersebut akan membuat dirinya tetap ingat dan benar – benar mampu memaafkan dan menganggap semua hal itu menjadi bagian dari masa lalunya untuk membentuk masa depan yang lebih baik lagi.


Comments

Popular Posts